1. Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan
Hierarki biologi atau struktur kehidupan adalah tingkatan atau urutan unit
– unit penyusun makhluk hidup. Struktur kehidupan dimulai dari atom →molekul → sel → jaringan →
organ → sistem organ → organisme → ekosistem.
Struktur kehidupan yang dimulai dari
atom – atom penyusun molekul yang berukuran mikro hingga ekosistem yang
berukuran makro dan sangat kompleks disebut dengan biosfer. Berikut struktur organisasi
kehidupan :
Pada hierarki organisasi kehidupan, sel
berada di tingkat struktural terendah dari makhluk hidup yang mampu menjalankan
semua fungsi kehidupan. Sel mampu melakukan regulasi sendiri, memproses energi,
tumbuh, berkembang, tanggap terhadap lingkungan, dan melakukan reproduksi untuk
melestarikan jenisnya.
Setiap organisme tersusun dari dua jenis sel yang berbeda. Kedua jenis sel tersebut tersusun atas sel prokariotik dan eukariotik. Pada sistem 5 kingdom, hanya Kingdom Monera (Bakteri dan ganggang biru) yang memiliki sel prokariotik. Sedang Protista, Fungi, Plantae dan Animalia memiliki sel eukariotik.
Sel
prokariotik berasal dari bahasa Yunani yaitu prokaryote : pro berarti sebelum, karyote berarti nukleus. Sel prokariotik memiliki nukleus/inti sel, tetapi
inti sel tersebut tidak dibungkus membran inti. Sel eukariotik (berasal dari bahasa
Yunani, eu berarti sejati/sebenarnya) merupakan sel
yang memiliki inti sel dan dibungkus oleh membran inti.
Sel
prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri. Sel
prokariotik lebih sederhana strukturnya daripada sel sl eukariotik, karena
tidak memiliki organel yang terbungkus membran dan batas sel adalah membran
plasma. Diluar membran plasma terdapat dinding sel yang cukup kaku dan berupa
kapsul luar yang mirip jeli.
Sebagian bakteri memiliki flagela
(organel pergerakan), pili (stuktur pelekatan), atau keduanya yang menonjol
pelekatan. Berikut struktur bakteri prokariotik :
Dalam tubuh makhluk hidup, sel memiliki
peranan penting. Sel – sel akan menyusun tubuh melalui pengorganisasian yang
sistematis. Apabila kamu ingin mengamati sel tumbuhan atau hewan, tidak bisa
langsung dengan mata melainkan harus menggunakan miskroskop.
Sel
adalah unit terkecil kehidupan. Didalam sel terdapat penyusun
sel atau organel. Namun, organel tidak bisa disebut sebagai unit terkecil
kehidupan karena organel tidak mampu hidup mandiri. Sedangkan makhluk hidup ber
sel satu (uniseluler) dapat hidup mandiri dan dapat mencukupi kebutuhan
hidupnya energi, mineral dan sebagainya.
Sel berukuran mikroskopis, namun ada sel
yang berukuran makroskopis (besar : bisa dilihat langsung oleh mata) seperti
telur burung unta dan sel saraf zarafah yang memiliki panjang lebih dari 1 m.
Berikut kisaran ukuran setiap makhluk hidup :
2. TEORI TENTANG SEL
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki
tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang
sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi
sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli
biologi, antara lain seperti berikut.
1) Robert Hooke (1635-1703)
Robert Hooke mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah
mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang
dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip
sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2) Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
Schleiden dan T. Schwann mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan.
Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh
tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang tumbuh. Akhirnya ia menyimpulkan
bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian
terhadap hewan. Ternyata, dalam pengamatannya tersebut Schwann melihat bahwa
tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa
satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut
keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
3) Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek
dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama
inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisisnya diketahui bahwa inti sel selalu
terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk
mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
4) Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan
Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberi nama
protoplasma.
5) Max Schultze (1825-1874)
Max Schultze menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasardasar fisik
kehidupan. Protoplasma merupakan
tempat terjadinya proses hidup.
Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori
sel antara lain sebagai berikut.
a)
Sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b)
sel merupakan unit
fungsional makhluk hidup;
c)
sel merupakan unit reproduksi
makhluk hidup; dan
d)
sel merupakan unit
hereditas.
Beberapa teori sel itu menunjukkan
betapa pentingnya peranan sel karena hampir semua proses kehidupan dan kegiatan
makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.Umumnya sel berukuran mikroskopis Namun ada
sel yang berukuran besar yaitu telur burung onta dan sel saraf Zerafah
panjangnya lebih dari 1 meter.
0 Response to " "
Posting Komentar