MIKROSKOP
1.
Sejarah
Mikroskop
Dunia Mikrobiologi berkembang setelah ditemukannya
alat optik yang bernama Mikroskop. Mikroskop berasal dari bahasa Yunani micron = kecil dan scopos = tujuan. Mikroskop yang pertama
dibuat adalah Mikroskop Optik yang dibuat oleh seorang Mahasiswa Ilmu Pengetahuan
Alam berkebangsaan Belanda, Thonius Philips Van Leeuwenhoek yang lebih dikenal
dengan nama Antonie Van Leeuwenhoek (1632 – 1723). Sejak umur 16 tahun
Leeuwenhoek sudah tertarik dengan lensa, hidupnya difokuskan pada dunia lensa.
Tidak sedikit bidang–bidang yang berhubungan dengan dunia lensa dan cermin
Leeuwenhoek kerjakan, dengan pekerjaan dan pengalaman yang didapatkan
Leeuwenhoek tertarik untuk membuat suatu alat yang dia ciptakan untuk mencapai
imajinasinya mengenai makhluk yang berukuran kecil. Seluruh hidupnya dicurahkan
untuk mengasah lensa dan membuat Mikroskop. Leeuwenhoek telah membuat lebih
dari 250 buah Mikroskop, masing–masing terdiri dari lensa tunggal hasil gosokan
rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak, kekuatan perbesaran
tertinggi adalah 200 sampai 300 kali, hampir sama dengan Mikroskop majemuk yang
menggunakan dua lensa atau lebih.
Mikroskop yang pertama kali digunakan adalah
Mikroskop yang hanya memiliki satu lensa okuler akan tetapi saat ini sudah
banyak Mikroskop yang menggunakan dua lensa okuler. Peralatan ini direka
berbeda dengan Mikroskop yang monokuler dan digunakan untuk tujuan yang sedikit
berbeda. Dengan menggunakan kedua mata untuk memberikan sudut pandangan yang
sedikit berbeda kepada mata kiri dan kanan. Dengan cara ini dapat menghasilkan
pandangan tiga dimensi (3D).
2.
Pengertian
Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein =
melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi,
dan kata mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Mikroskop adalah alat yang di
gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil
menjadi lebih besar dari aslinya.
Dua parameter penting dalam mikroskopi (teknik-teknik dalam penggunaan
mikroskop) adalah perbesaran dan daya resolusi (atau resolusi saja) atau daya
urai. Perbesaran (magnification) adalah perbandingan ukuran citra objek dengan
ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimum yang
dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik.
Misalnya, benda yang tampak oleh mata telanjang sebagai satu bintang di langit
mungkin bisa diresolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop.
Seperti
daya resolusi mata manusia yang terbatas, mikroskop cahaya tidak dapat
meresolusi detail yang lebih kecil dari 0,2 mikrometer (µm), atau 200 nanometer
(nm), seukuran dengan bakteri kecil, berapapun factor perbesarannnya. Resolusi
ini dibatasi oleh panjang gelombang cahaya terpendek yang digunakan untuk
menyinari specimen. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar
1000 kali dari ukuran asli specimen. Pada perbesaran yang lebih tinggi, detail
tambahan tidak dapat lagi dilihat dengan jelas. Parameter terpenting ketiga
dalam mikroskopi adalah kontras, yang mempertajam perbedaan-perbedaan dalam
bagian-bagian sampel. Faktanya, sebagian besar peningkatan mutu mikroskopi
cahaya dalam seratus tahun terakhir adalah melibatkan metode-metode terbaru
dalam meningkatkan kontras, misalnya pewarnaan atau pelabelan komponen-komponen
sel agar terlihat lebih menonjol.
3.
Jenis-jenis
Mikroskop
Jenis
paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah mikroskop
optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar
yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa
tersebut.
a) Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya atau dikenal juga
dengan nama “Compound light microscope” adalah sebuah mikroskop yang menggunakan
cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada
mikroskop konvensional.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari
yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat dibawah
kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.
Mikroskop cahaya menggunakan tiga
jenis lensa, yaitu lensa obyektif,
lensa okuler,
dan kondensor.
·
Lensa obyektif
berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta
bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk
memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai “apertura” yaitu suatu
ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah
spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua
benda yang terpisah.
·
Lensa okuler,
adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan
dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan
oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
·
Lensa kondensor,
adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek
yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh
daya pisah maksimal.
Mikroskop Cahaya
b)
Mikroskop
Elektron
Mikroskop elektron pertama ditemukan oleh Ernst Ruska dan Max Knoll pada tahun 1931. Mikroskop elektron
ini telah dikembangkan sejak 1950an dan mendapatkan kemajuan besar dalam bidang
Sains. Mikroskop elektron yaitu Mikroskop yang menggunakan gelombang
elektromagnetik yang mempunyai panjang 0,04 nm. Mikroskop elektron mampu
membesarkan materi terperinci disebabkan pembesaran sehingga 500.000 kali.
Kelebihan pancaran elektron adalah ia mempunyai jarak gelombang lebih kecil
yang menghasilkan resolusi lebih tinggi. Mikroskop cahaya mempunyai resolusi
sekitar 0,2μm, sementara Mikroskop elektron mampu mempunyai resolusi serendah
0,1 nm.
Mikroskop lektron
c)
Mikroskop
Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk
benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo
memiliki Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran relatif besar Benda yang diamati
dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop
stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan
lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:
·
ruang ketajaman lensa mikroskop
stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita
dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati,
·
sumber cahaya berasal dari atas
sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3
kali, sehingga perbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah
mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa objektif terdapat
lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan fokus objek terletak di
samping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak di atas
pengatur fokus.
d) Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet.
Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari
pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultraviolet untuk pencahayaan
dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat dari pada mikroskop biasa.
Batas daya pisah lalu menjadi umum. Karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat
oleh mata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya
(Photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu
rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.
e)
Mikroskop
Pender (Flourenscence Microscope)
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau
Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik
ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat
terjadinya rangkaian atau di konjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi
Antibodi- Antigen itu bersifat khas, maka peristiwa itu terjadi apabila antigen
yang dimaksud ada dan dilihat oleh antibodi yang ditandai dengan pewarna
pendar.
f)
Mikroskop
medan - gelap
Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya
bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk.
Mikroskop medan terang (Light–Field Microscope) adalah Mikroskop dengan medan
Mikroskopis atau medan yang mengelilingi preparat kelihatan terang, sedangkan
obyek yang diamati tampak lebih gelap dari latar belakangnya.
4.
Proses Pembentukan
Bayangan
Bila kita memerlukan perbesaran yang lebih besar
daripada yang kita dapat peroleh dengan
sebuah lensa pembesar sederhana, maka instrument yang biasanya kita gunakan
adalah mikroskop. Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa
objektif dan lensa okuler. Lensa objektif terletak dekat benda dan lensa okuler bersifat
sebagai lup terletak didekat mata. Umumnya fok > fob. Benda diletakkan di ruang II lensa objektif (antara
fob dan Pob). Bayangan dibentuk oleh lensa objektif bersifat nyata, terbalik
dan disperbesar, oleh lensa okuler bayangan ini akan dilihat sebagai benda
nyata, dan akan diletakkan di ruang I lensa okuler. Bayangan akhir yang dibuat oleh lensa okuler
terletak didepan lensa okuler, maya dan terbalik. Bayangan akhir yang dibuat oleh mikroskop adalah
terbalik, maya dan diperbesar.
Proses Pembentukan Bayangan:
Benda OA diletakkan di ruang II (antara fob dan Rob) didepan lensa objektif
sejauh Sob, dengan menggunakan prinsip pembiasan pada lensa cembung (sinar
istimewa), maka akan dihasilkan bayangan OB dibelakang lensa objektif,
terbalik, diperbesar, nyata dan berjarak Sob’ dari lensa objektif. Bayangan OB
ini dianggap sebagai benda bagi lensa okuler, dan terletak di ruang I lensa okuler (antara fok dengan lensa) dan berjarak Sok.
Oleh lensa okuler, bayangan ini akan dibiaskan didepan lensa okuler, tegak, diperbesar dan semu dan
berjarak Sok’. Maka bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop secara
keseluruhan adalah OC. Sehingga sifat OC terhadap OA adalah terbalik, diperbesar dan semu. Jadi pada mikroskop terjadi
dua kali pembesaran.
5.
Perbesaran Pada Mikroskop
Elemen – elemen pokok
dari sebuah mikroskop yaitu untuk menganalisis sistem ini kita menggunakan
prinsip bahwa sebuah bayangan yang dibentuk oleh suatu elemen optik seperti
sebuah lensa/cermin dapat berperan sebagai benda untuk elemen optik sebuah
lensa pembesar sederhana yang penting bila kita memandang melalui mikroskop
adalah perbesaran sudut M. Perbesaran sudut keseluruhan dari mikroskop gabungan
itu adalah hasil perkalian dari dua faktor, faktor petama adalah perbesaran
lateral M1, dari objekti yang menentukan ukuran linier dari bayangan
nyata L, factor kedua adalah perbesaran sudut M2, dari lensa mata
yang menghubungkan ukuran sudut dari bayangan maya
Bayangan nyata L adalah
dekat ke titik fokus dari lensa mata sehingga untuk mencari perbesaran sudut
lensa mata itu
Perbesaran Objektif adalah :
Untuk okuler adalah:
Untuk itu perbesaran totalnya adalah :
Pada mikroskop yang sebenarnya, L praktis sama dengan jarak antara objektif dan okuler.
Perbesaran yang berguna dalam mikroskop dibatasi oleh daya pisah, artinya jarak
minimum antara dua titik pada benda yang dapat dilihat bayangannya. Sebaliknya
daya pisah ini ditentukan oleh difraksi di lensa obyektif. Perhitungan rinci
yang tak dapat diberikan disini memberikan daya pisah sebagai :
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno.1979. Gelombang dan Optik.Bandung:ITB
Zemansky,Sears.1985.Fisika Universitas Optik.Bandung:Bina
Cipta
Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop.
Diunduh tanggal 1 februari 2015. Pukul : 08. 10
Tersedia : http://id.shvoong.com/tags/mikroskop/. Diunduh tanggal 1 februari
2015. Pukul : 08. 13
Tersedia : http://bima.ipb.ac.id/~tpb-ipb/materi/mikroskop. Diunduh tanggal 1 februari
2015. Pukul : 08. 15
Tersedia :
digilib.its.ac.id...ITS-Undergraduate-9561-11981000... pdf. Diunduh tanggal 31
januari 2015. Pukul : 07. 15
Tersedia : www.geocities.wsbpurnomo51mik_filesmik2.pdf.
Diunduh tanggal 31 januari 2015. Pukul : 07. 20
0 Response to "OPTIK (MIKROSKOP)"
Posting Komentar