HUKUM NEWTON TENTANG GERAK
Ilmuwan yang sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya
dan gerak adalah Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton
mengemukakan tiga buah hukumnya yang dikenal dengan Hukum Newton I,
Newton II dan Hukum Newton III
1. Pengertian Gaya
Dalam kehidupan sehari-hari, tiap orang sebenarnya punya konsep dasar
tentang gaya. Misalnya pada waktu kita menarik atau mendorong suatu
benda atau kita menendang bola, kita mengatakan bahwa kita mengerjakan
suatu gaya pada benda itu.
Gaya dapat mengubah arah gerak suatu benda, gaya dapat mengubah
bentuk suatu benda serta gaya juga dapat mengubah ukuran suatu benda
dengan syarat gaya yang kita berikan cukup besar.
Gaya menyebabkan percepatan. Arah gaya searah dengan arah
percepatan. Dari sini dapat disimpulkan bahwa gaya adalah besaran yang
mempunyai besar dan arah. Ini berarti, gaya dapat digolongkan sebagai
sebuah vektor.
Satuan Gaya
Satuan gaya adalah Newton , satu Newton adalah besarnya gaya yang diperlukan
untuk menimbulkan percepatan 1 m.s-2 pada benda bermassa 1 kg
Hubungan antara dyne dan Newton adalah :
1 Newton = 105 dyne
Newton sering disingkat dengan N.
2. Hukum Newton I
Benda yang diam akan bergerak jika diberi gaya. Benda yang sudah
bergerak dengan kecepatan tertentu, akan tetap bergerak dengan
kecepatan itu jika tidak ada gangguan (gaya). Hal diatas merupakan dasar
dari Hukum Newton I yang dapat dituliskan sebagai berikut:
Jika gaya total yang bekerja pada benda itu sama dengan nol, maka
benda yang sedang diam akan tetap diam dan benda yang sedang
bergerak lurus dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak lurus dengan
kecepatan tetap. Secara sederhana Hukum Newton I mengatakan bahwa
perecepatan benda nol jika gaya total (gaya resultan) yang bekerja pada benda
sama dengan nol. Secara matematis dapat ditulis.
Σ F = 0
Sebenarnya pernyataan hukum Newton I di atas sudah pernah diucapkan
oleh Galileo beberapa tahun sebelum Newton lahir Galileo mengatakan:
Kecepatan yang diberikan pada suatu benda akan tetap dipertahankan jika
semua gaya penghambatnya dihilangkan.
3. Hukum Newton II
Hukum Newton II akan membicarakan keadaan benda jika resultan
gaya yang bekerja tidak nol. Bayangkan anda mendorong sebuah benda yang
gaya F dilantai yang licin sekali sehingga benda itu bergerak dengan percepatan
a. Menurut hasil percobaan, jika gayanya diperbesar 2 kali ternyata
percepatannya menjadi. 2 kali lebih besar. Demikian juga jika gaya diperbesar 3
kali percepatannya lebih besar 3 .kali lipat. Dan sini kita simpulkan bahwa
percepatan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja.
Sekarang kita lakukan percobaan lain. Kali ini massa bendanya divariasi
tetapi gayanya dipertahankan tetap sama. Jika massa benda diperbesar 2 kali,
ternyata percepatannya menjadi ½ kali. Demikian juga jika massa benda
diperbesar 4 kali, percepatannya menjadi ¼ kali percepatan semula. Dan sini kita
bisa simpulkan bahwa percepatan suatu benda berbanding terbalik dengan
massa benda itu.
Kedua kesimpulan yang diperoleh dari eksperimen tersebut dapat
diringkaskan dalam Hukum Newton II : Percepatan suatu benda sebanding
dengan resultan gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan
massanya, matematik hukum ini ditulis :
ΣF = resultan gaya yang bekerja
m = massa benda
a = percepatan yang ditimbulkan
4. Hukum Newton III
Hukum Newton III berbunyi :
"Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda
yang kedua ini mengerjakan gaya pada benda yang pertama yang
besarnya sama dengan gaya yang diterimatapi arahnya berlawanan".
F aksi = - F reaksi
F aksi = gaya yang bekerja pada benda
F reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam
semesta ini, tanpa keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan
dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja pada sebuah benda (aksi) maka
benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun berlawanan arah
(reaksi). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah ada
gaya yang muncul sendirian!
0 Response to "HUKUM NEWTON TENTANG GERAK"
Posting Komentar