BADAI GURUH DAN SIKLON TROPIS


BADAI GURUH DAN SIKLON TROPIS





A. Badai Guruh

Badai Guruh adalah hujan badai yang disertai kilat dan halilintar. Kejadian ini adalah khas di daerah tropis pada musim pancaroba, terutama pada masa peralihan musim kemarau memasuki musim penghujan.
Badai Guruh merupakan suatu fenomena fisis atmosfer yang sering terjadi di Indonesia. Fenomena ini dapat menimbulkan korban jiwa akibat sengatan listrik pada waktu terjadi petir. Gejala terjadinya badai guruh adalah angin yang kencang disertai hujan yang deras kadang-kadang disertai hujan es, kilat dan halilintar.(Anonim.2007:1)

Ribuan badai guruh terjadi setiap harinya di daerah tropis.Di wilayah kutub, tak diketahui jumlahnya dengan pasti.Badai guruh ini berhubugan dengan udara tak stabil dan gerak vertikal yang kuat yang menghasilkan awan kumulonimbus (Cb). Energinya datang dari pelepasan panas laten kondensasi dalam udara lembab yang naik. Lapse rate tak stabil merupakan hasil dari pemanasan lapisan permukaan atau introduksi di atas udara dingin. Proses-proses umum sehingga badai guruh bisa berkembang adalah :
1. Pemanasan dan konveksi dalam udara basah di atas permukaan daratan yang hangat.
2. Lewatnya udara dingin dan basah di atas perairan yang hangat.
3. Udara tak stabil bersyarat yang di paksa naik sepanjang zone konvergensi atau pada barrier       pegunungan.
4. Pendinginan radiatif pada level atas.

Diameter badai guruh bisa mencapai 3-40 km. Sepanjang dasarnya, badai gelap dan dia didahului oleh squall line yang dibuat oleh arus udara yang bergerak dalam arah berlawanan. Presipitasi dari badai yang matang (mature) intensif dan terdiri dari tetes hujan yang besar. Jika gaya ke atas cukup kuat menembus di atas level beku, hail bisa turun dari awan, biasanya dari sisi pinggir. Pada kondisi temperatur yang cocok, presipitasi bisa dalam bentuk salju atau butiran salju.

Badai guruh banyak terjadi di daerah tropis dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


  1. Badai guruh termal atau konvektif (convective or thermal thunderstorms). Badai ini disebabkan oleh pemanasan permukaan dari radiasi matahari. Karakteristik badai ini adalah pertumbuhan cepat, daerah kurang luas, hujan lebat (shower) lokal, arus udara kebawah kuat dan angin ribut (squalls) lokal, serta adanya resiko angin hujan es batu lokal dan petir. Karena badai ini tumbuh dengan cepat maka peringatan dini sulit dilakukan.
  2. Badai guruh orografik (orografhic thunderstorn). Badai ini terjadi jika udara tidak stabil secara bersyarat atau konvektif naik akibat pegunungan.
  3. Badai guruh yang dikaitkan dengan gangguan trofis seperti ropic, monsun, gelombang timuran (easterly wave) dan sebagainya.

(Bayong.2013:167-168)

B. Siklon Tropis

Siklon tropis diberi nama dengan menggunakan nama-nama gadis. Pengalaman menunjukkan bahwa dengan memakai nama gadis komunikasi menjadi lebih mudah. Pada tahun 1960, telah disusun nama siklon tropis menurut Alfabet. Nama siklon tropis pada umumnya tidak memakai huruf pertama Q, U, X, Y, Z. Sebagai contoh, daftar nama siklon tropis pada tahun 1973 adalah: Anna, Blanche, Carol, Debbie, Eve, francelia, Gerda, Holy, In-a, Jenny, Kara, Martha, Netty, Orva, Peggy, Rhoda, Tanya, Virgy, Wenda.
Sampai tahun 1978, Siklon tropis diberi nama seperti nama wanita, terutama di Atlantik dan Pasifik, tetapi karena pengaduan knurl wanita tentang prasangka seksual, maka nama pria mulai dipakai, misalnya Siklon Bruno. Namun demikian, nama wanita masih mendominasi dalam penamaan siklon tropis. (Tjasyono, 2013: 176-177)
Siklon Tropis terbentuk dalam beberapa tahap: Depresi tropis, badai tropis, dan hurricane (siklon tropis). Depresi tropis dicirikan oleh kecepatan angin sebesar 20 knot dan terdapat satu isobar tertutup.Pada badai tropis, kecepatan angin meningkat hingga 36-64 knot dan terdapat beberapa isobar tertutup. Pada siklon tropis kecepatan angin lebih besar dari 64 knot.Kekuatan siklon tropis dapat diukur oleh skala Saffir-Simpson.
Berikut adalah gambar siklon tropis dilihat dari satelit
 
Berdasarkan penelitiannya, Gray (1975) menetapkan enam parameter utama dalam pembentukan siklon tropis, yaitu sebagai berikut:
1. Vortisitas relatif dilevel rendah atmosfer
2. Rotasi bumi (parameter coriolis)
3. Geser vertikal angin horizontal antara troposfer bawah dan atas
4. Temperatur laut diatas 260C
5. Gradien Vertikal e antara permukaan dan troposfer level tengah
6. Kelembaban relatif ditroposfer tengah. (Ardiansyah. 2005:3)
Dampak sekunder dari siklon tropis juga cukup merugikan, seperti :
1. Penyakit menular
Lingkungan basah pasca siklon tropis, disertai kerusakan sarana kebersihan dan iklim tropis yang hangat dapat menjangkitkan penyakit menular yang bertahan lama setelah peristiwa badai.
2. Ketiadaan listrik
Kerusakan jaringan listrik akibat siklon tropis akan menghambat komunikasi dan usaha pertolongan korban.
3. Kesulitan transportasi
Hancurnya sarana transportasi seperti jembatan, terowongan dan jalan akan menyulitkan pengiriman makanan, air bersih dan obat-obatan ke daerah-daerah yang membutuhkannya.(Atsal. 2012: 1)

Daftar Pustaka

Atsal, Bahari. 2012 Dampak Positif dan Negatif Siklon Tropis.Tersedia di
http://atsalramadhan.blogspot.com/p/blog-page.html. Diakses pada tanggal (28/04/2015 jam 15.40)
Ardiansyah, Dicky. 2005. Hubungan antara variabilitas tahunan Monsun Australia dengan
Aktivitas Siklon Tropis di Samudera Hindia. Bandung: ITB
Anonim.2007.Badai Guruh.(online). http://weather.meteo.itb.ac.id. Diakses pada tanggal (28/04/2015 jam 15.10)
Anonim.2012.BadaiGuruh.(Online).
http://en.wikipedia.org/wiki/Portal:Tropical_cyclones. Diakses pada tanggal
(28/04/2015 jam 15.25)
Bayong Tjasyono. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya


0 Response to "BADAI GURUH DAN SIKLON TROPIS"

Posting Komentar

PENDAFTARAN PPPK 2022 SUDAH DI BUKA

sumber gambar: https://sscasn.bkn.go.id/  Website SSCASN sudah bisa dibuka umtuk penerimaan CASN oleh pemerintah di tahun 2022 mulai kemarin...